Jumat, 19 Juni 2015

Kajian Bulan Romadhon

Dikumpulkan dari kultum, tadabbur Al-Qur’an dan kuliah subuh Majlis Al-Ihya Dramaga Bogor tanggal 1-3 Romadhon 1436 H/ 17-19 Juni 2015 M.

Oleh:
Ust. Abdurrahman
Ust. Ece Hidayat
Qomarul Huda
Choirul Umam
Fina Romatul Ummah

Ø Arti Puasa
Menurut bahasa, arti puasa ialah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut sarah pada kitab Tafsir Jalalain puasa ialah menahan sesuatu dari yang dikhususkan (makan, minum dsb) oleh seseorang yang dikhususkan (islam, baligh, dan berakal) di waktu yang dikhususkan dengan syarat yang ditentukan.
Sehingga puasa ialah menahan syahwat yang menjadi pangkal atau dasar seseorang berbuat maksiat atau dosa.
Ø Tingkatan Puasa
1.       Puasa awam : menjaga dari segala yang membatalkan puasa (dalam tingkatan ini ganjaran atau pahala tidak diperhitungkan oleh orang yang berpuasa, hanya dhohirnya saja yang diperhitungkan. Namun hatinya tidak diperhitungkan)
2.     Puasa khusus : menjaga dari segala yang membatalkan puasa serta menjaga pandangan, hati atau segala sesuatu yang dapat mengurangi pahala puasa (dalam tingkatan ini, orang yang berpuasa sudah memperhitungkan hatinya, tidak hanya dhohirnya saja)
3.  Puasa khusus khusus : menjaga dari segala yang membatalkan puasa serta menjaga pandangan, hati atau segala sesuatu yang dapat mengurangi pahala puasa dan tidak memikirkan hal duniawi sedikitpun, hanya semata-mata mengharap ridho Allah SWT (ini merupakan tingkatan puasa dari wali Allah)
Ø Hal-hal yang Membatalkan Puasa
1.       Makan dan minum dengan disengaja pada saat berpuasa
2.       Berhubungan suami-istri
3.       Haid dan nifas (bagi perempuan)
4.       Murtad atau keluar dari islam
Ø Sunnah dalam Berpuasa
1.       Mengakhirkan sahur
2.       Menyegerakan berbuka
3.       Berbuka dengan yang manis (bila ada 3 buah kurma) dan air putih
4.       Memberi makan untuk orang yang berbuka
5.       Lebih banyak bersedekah
Ø Fadilah Berpuasa
Puasa merupakan satu-satunya ibadah yang dinilai langsung oleh Allah (Al haidts). Karena puasa merupakan ibadah yang tak dapat dilihat oleh orang lain.
Ø Hikmah Allah Menciptakan Bulan Romadhon
1.       Agar kita meningkatkan ibadah
2.       Solat terawih hanya ada di Bulan Romadhon saja
3.       Tadarus (mengaji al-qur’an) semakin sering dan bersemangat
4.       Diadakan pengajian dimana-mana
Ø Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Bulan Romadhon (Habib Zein bin Smit, seorang alhi Fiqih di Arab)
1.       Jagalah puasa sama seperti kita menjaga harta kita.
2.       Hidupkan Qiyamullail (Solat malam: Tahajud, Hajat, Tobat, Witir, dsb)
3.       Melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh

Moga bermanfaat J

Mari berlomba-lomba dalam kebaikan di Bulan yanng Suci

Fely, Dakwah, Khilafah, dan Skripsi

Felycitia Iradati Yusrina. Ya, itulah nama neng yang geulis pisan. Kalau belum kenal sih, pasti pada bilang dia pendiem, tapi aslinya ga ada diem-diem nya sama sekali. Mungkin dia satu-satunya perempuan di statistika yang gemar sekali dengan yang namanya dakwah. Ya ialah salah satu aktivis kampus yang selalu ingin berdakwah dan menegakkan khilafah. Sampai-sampai di dinding kamarnya penuh bangeeeet ama yang namanya poster khilafah, ekonomi politik, dan lain sebagainya (apalah itu, sangking banyak nya tempelan di kamarnya, sampe ga keitung ada berapa tempelan dikamarnya). Neng geulis ini adalah salah satu temen aku di Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor (lengkap benerrrr :D ). Padahal dulu ga deket-deket banget sih, baru deket di semester 4, dan kesini-sini nya makin deket tapi makin ga jelas (re: suka becanda, guyonan, ngebully, dsb) juga. Semangat banget kalau mau ujian (ya meski agak suka panikan gitu sih). Tapi, kalau udah nyebut kata “Dakwah”, semua nya lewaaaaaaatttttt. Mau besok kuis kek, ujian kek, tetap dakwah itu nomer satu! Ya, kata-kata itu yang paling aku inget dari seorang Fely, “Dakwah itu penting, dakwah itu nomer satu, dakwah tidak mengenal pensiun”. Ya, kadang suka iri sih sama semangat dakwah perempuan satu ini. Aku aja yang lulusan pesantren semangat dakwahnya tidak menggebu-gebu seperti dia. Subhanallah bangetlah perempuan yang satu ini! Satu kata buat Fely: DAHSYAT!

Sampai tingkat akhirpun dia selalu rajin (re: tetap menjadi aktivis, padahal udah angkatan tua). Sedikit-sedikit ngirim poster di whatapp, instagram, dll. Sampai-sampai aku mikir, ni anak kapan ya ngurusin dirinya sendiri? Sebentar-sebentar umat, sebentar lagi bilang khilafah (ga ada matinya deh kalau ngomongin tentang dakwah). Hari ini (19 Juni 2015) aku sama Fely lagi ngomongin tentang skripsi (sesuatu yang membuat sensitif sebagian mahasiswa tingkat akhir seperti kita berdua ini! Hehehehe). Jadi, ceritanya semenjak semester 8 ini, si Fely ini  hobinya pulang dan main. Aku inget banget, pas jaman-jamannya kolokium (re: seminar proposal penelitian). Aku adalah salah satu orang yang termaksud lama mengerjakan proposal (ya, karena berbagai masalah sih, bukan 100% karen aku. Hahaha). Si Fely ini adalah orang kedua yang kolokium diantara teman seangkatan kita. Sedikit-dikit ditanya, “Izzah kapan kolokium? Udah sampe mana? Buruan dikerjain!” Nah, sekarang gantian nih. Si Fely lari-lari mulu ngerjain skripsinya. Kalau mau diajak ngejain di perpustakaan, selalu aja jawabannya mau pulang, pulang, dan pulang. Selasa lalu (16 Juni 2015) Dia bilang kalau mau pulang. Mau puasaan pertama di rumah, balik ke bogor nya hari Jum’at (19 Juni 2015). Ternyata hari Jum’atpun dia masih dirumah. Sangking sebelnya aku, akhirnya aku BBM ke dia, kurang lebih seperti ini:

Aku: “Pulang terus, main terus. Au ah, nyebelin. Izzah hampir beres nih ngedraftnya. Senin mau ngade Pak Made pokoknya. Mau ikut ga? Buruan di kerjain. Main wae pulang wae. Ntar habis ini ngurusin pawai akbar. Kapan skripsinya dikerjain? (ini pertanyaan skak mat nih)“
Fely: “Ini lagi disentuh. Heheh. Pawai akbar udah selesai kali”
Aku: “Disentuh doang? Dikerjain kali. *Edisi galak, edisi buang sayang, edisi jahat, dan edisi antagonis tingkat dewa*”
Fely: “Aduh, ditampar-tampar ama izza”
Aku: (ceritanya mau bikin steatment pamungkas tapi tetep dengan nada guyon) “Sekali-kali ga papa mikirin umat ama khilafah, ttapi juga harus mikirin diri sendiri. Kalau diri ga keurus gimana mau negakin khilafah *eaaaaa”

tujuannya sih biar dia panas dan bakal cepet balik ke bogor. Tapi di chatingan, dia malah ketawa-tawa (kayaknya sih dia ketawa nya sampe terpengkal-pengkal) dan bilang aku lucu. Lucu dari mana coba? Niatnya bikin dia semangat ngerjain malah jadinya becandaan ama dia. Dia malah bilang kalau mau di tulis di blog nya (nih, aku tulis duluan. Hahaha). Fely, Fely, ada ya orang kayak kamu. Hahahaha. Temen yang gini nih yang bakal di kangenin nanti kalau udah lulus.


Semangat Fely-Chan :*