"oh bunda ada dan tiada
dirimu kan selalu
ada di dalam hatiku"
Melly G.
Ibu, engkau bak malaikat. Malaikat yang sengaja Allah kirimkan untukku.
Ibu, engkau begitu perhatian padaku. Engkau dapat dengan cepat menye-suaikan dengan 'suhu'ku.
Ibu, engkau dapat menjadi siapa saja ketika aku membutuhkan seorang sosok disampingku. Engkau bisa menjadi teman ketika aku ingin curhat, engkau bisa menjadi sahabat ketika aku ingin berbagi, dan engkau menjadi guru ketika aku bingung menghadapi suatu rintangan.
Ibu, beribu-ribu pengalaman dan pelajaran telah engkau ajarkan padaku. Mungkin aku masih banyak butuh belajar lagi padamu. Karena hanya sedikit pelajaran yang ku ingat.
Ibu, tau kah engkau?
Ibu, engkau begitu perhatian padaku. Engkau dapat dengan cepat menye-suaikan dengan 'suhu'ku.
Ibu, engkau dapat menjadi siapa saja ketika aku membutuhkan seorang sosok disampingku. Engkau bisa menjadi teman ketika aku ingin curhat, engkau bisa menjadi sahabat ketika aku ingin berbagi, dan engkau menjadi guru ketika aku bingung menghadapi suatu rintangan.
Ibu, beribu-ribu pengalaman dan pelajaran telah engkau ajarkan padaku. Mungkin aku masih banyak butuh belajar lagi padamu. Karena hanya sedikit pelajaran yang ku ingat.
Ibu, tau kah engkau?
Aku begitu bangga dapat terlahir dari rahimmu. Aku begitu bangga memiliki ibu seperti mu. Teliti, cermat, baik, tegas, ulet, sabar. Aku sangat ingin sepertimu Bu. Selalu Belajar apapun dari mu, dan mengambil segala pelajaran berharga dalam hidupmu.
Ibu, kini engkau telah
memasuki usia yang ke-49. Tak terasa sudah 18 tahun aku bersama mu. 18
tahun yang lalupun engkau berusaha sekuat tenaga untuk melahirkanku ke
dunia ini. Dunia yang penuh akan kasih sayang dari mu, malaikat yang
Allah berikan untukku. Mungkin, selama 18 tahun inipun aku belum bisa memberikan kebahagiaan untukmu. Akupun tak sempat memberikan kado spesial untukmu. Hanya kado do'a yang setiap saat ku lantunkan untukmu, agar engkau selalu sehat dan baik-baik saja.
Ibu, mungkin di Hari Ibu nanti, akupun tak dapat mencium tanganmu dan memeluk erat tubuhmu. Mungkin hanya bisikan suaramu yang kudengan lewat telephon selulerku.
Ibu, maafkan anakmu ini. Anakmu ini belum bisa membahagiakanmu. Sebaliknya, aku terkadang menyusahkanmu, dan mengganggumu ketika engkau bekerja.
Ibu, meski terkadang engkau berkata "asal anak ibu senang, ibu juga pasti senang!", aku tetap merasa bahwa engkau belum bahagia Bu! Aku janji Bu, akan membahagiakan mu!
Ibu, mungkin di Hari Ibu nanti, akupun tak dapat mencium tanganmu dan memeluk erat tubuhmu. Mungkin hanya bisikan suaramu yang kudengan lewat telephon selulerku.
Ibu, maafkan anakmu ini. Anakmu ini belum bisa membahagiakanmu. Sebaliknya, aku terkadang menyusahkanmu, dan mengganggumu ketika engkau bekerja.
Ibu, meski terkadang engkau berkata "asal anak ibu senang, ibu juga pasti senang!", aku tetap merasa bahwa engkau belum bahagia Bu! Aku janji Bu, akan membahagiakan mu!
"Selamat Ulang Tahun Ibu. Engkaulah malaikatku. Pahlawanku tanpa balasan"
&
"Selamat Hari Ibu Bu. Aku mencintaimu hingga akhir hayatku"
Bogor, 18 Desember 2013
With Love, Your Daughter
Izzati Choirina